KONSEP
BELAJAR
(Definisi,
Tujuan, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Proses serta Fase Belajar)
Makalah
Dibuat dalam
rangka memenuhi tugas makalah mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen pengampu
: Dr. H. Rusydi Firdaus, Drs., M.Pd.I.
Disusun oleh: Kelompok VI/II/B/PAI
Mughni
Syazali (1510631110060)
Krisnayansyah (1510631110047)
Mita
Aniah (1510631110058)
Mariyatul
Qibtiyah (1510631110054)
Lina Wulandari (1510631110051)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
|
Kata
Pengantar
Puji syukur mari kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Konsep Belajar.”
Makalah ini berisikan tentang bagaimana ruang
lingkup dalam psikologi pendidikan yang berkhususkan dalam hal konsep belajar.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
Daftar
Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang ......................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah .................................................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A.
Definisi
Belajar ......................................................................................... 2
B.
Tujuan
Belajar .......................................................................................... 3
C.
Jenis-jenis
Belajar ..................................................................................... 4
D.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Belajar .............................................. 5
E.
Proses
dan Fase Belajar ............................................................................ 8
BAB III PENUTUP
............................................................................................ 11
A.
Kesimpulan
............................................................................................... 11
B.
Saran
......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Belajar
merupakan suatu kegiatan yang lumrah dilakukan di sekolah-sekolah ataupun
instansi pendidikan lainnya. Belajar merupakan suatu proses mengenyam
pendidikan yang mana saat ini pemerintah telah mengadakan suatu program wajib
belajar 9 tahun atau bahkan 12 tahun hingga mencapai sekolah lanjutan tingkat
atas.
Tanpa
belajar, setiap orang tidak akan bisa melakukan apa-apa walaupun untuk
melakukan hal sekecil apapun. Namun, banyak kendala atau kesulitan yang dialami
dalam proses belajar baik dialami oleh guru maupun oleh murid itu sendiri.
Di
makalah inilah akan dibahas mengenai belajar, tujuan belajar factor yang
mempengaruhi belajar hingga proses dan fase belajar.
B.
Rumusan Masalah
1)
Apa
yang dimaksud dengan belajar?
2)
Apa
tujuan belajar?
3)
Apa
saja jenis-jenis belajar?
4)
Apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi belajar?
5)
Bagaimana
proses dan fase belajar?
C.
Tujuan Penulisan
1)
Untuk
mengetahui pengertian belajar.
2)
Untuk
mengetahui tujuan belajar.
3)
Untuk
mengetahui jenis-jenis belajar.
4)
Untuk
mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi belajar.
5)
Untuk
memahami proses dan fase belajar.
6)
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Definisi bielajar dapat ditinjau dari sudut-sudut pandang, kuantitatif,
institusional dan kualitatif.
Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti
kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut banyak nya
materi yang dikuasai siswa.
Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang
sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas
materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukan siswa
telah belajar dapat diketahui seusai proses mengajar. Ukurannya, semakin baik
mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian
dinyatakan dalam bentuk skor.
Secara kualitatif (tinjauan mutu), ialah proses memeroleh arti-arti
dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa.
Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan
tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti
dihadapi siswa.
Ada beberapa pengertian belajar menurut berbagai ahli, diantaranya:
1.
Slameto
Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkunganya.
2.
Moeslichaton
Belajar
ialah proses yang membuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu sendiri dihasilkan
dari usaha dalam proses belajar.
3.
Cronbach
Menyatakan
bahawa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
4.
Geoch
Menyatakan bahawa belajar adalah perubahan dalam perfomansi
sebagai hasil dari praktek.
Pengertian
dari beberapa ahli tersebut diatas,
memilki pandangan yang relatif sama
tentang pengertian belajar, yaitu belajar adalah perubahan perilaku yang
terjadi sebagai buah dari kegiatan
belajar yang diperoleh oleh peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas.
B.
Tujuan Belajar
Berikut beberapa tujuan belajar, diantaranya:
1.
Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang
tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain
tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir
tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan
berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan
ialah yang memiliki kecenderungan lebih besar
perkembanganya di dalam kegiatan belajar.
Dalam hal ini peran guru sebagai pengajar lebih menonjol.
2.
Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan
konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu memang
dapat di didik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan.
3.
Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak
didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati
dalam pendekatanya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan
motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri
sebagai contoh.
C.
Jenis – jenis Belajar
1.
Belajar
Bagian
Belajar
bagian yaitu peserta didik belajar dengan membagi-bagi materi pelajaran ke
dalam bagaian –bagian agara mudah memahami makan pelajaran secara keseluruhan .
2.
Belajar
Deskriftif
Belajar
deskriftif yaitu sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi rangsangan dan kemudian menjadikanya sebagai
pedoman dalam berprilaku .
3.
Belajar
secara global atau keseluruhan
Belajar
seara global atau keseluruhan yaitu individu mempelajari keseluruhan bahan
pembelajaran lalu dipelajari secara berulang untuk dikuasai
4.
Belajar
Insidental
Belajar
insidental yaitu, proses yang terjadi sewaktu-waktu tanpa ada petunjuk yang diberikan oleh guru
sebelumnya (slameto)
5.
Belajar
Instrumental
Belajar
instrumental yaitu proses belajar yang terjadi karena adanya hukuman dan
hadiah dari guru saebagai alat untuk
mensukseskan aktivitas belajar pendidik .
6.
Belajar
Intensional
Belajar
Intensional yaitu belajar yang memiliki
arah , tujuan dan petunjuk yang dijelaskan oleh guru.
7.
Belajar
dengan Wawasan
Belajar
dengan Wawasan yaitu menurut kohler ialah belajar yang berdasa pada teori wawasan yang menyatakan bahwa belajar
merupakan proses mengorganisasikan pola-pola prilaku yang terbentuk menjadi
satu tingkah laku yang ada hubungannyadengan penyelesaian suatu persoalan (
Slameto ) .
8.
Belajar
Laten
Belajar
Laten yaitu belajar yang ditandai dengan
perubahan –perubahan prilaku yang terlihat namun tidak terjadi dengan segera.
9.
Belajar
Mental
Belajar
Mental yaitu perubahan kemungkinan
tingkah laku yang terjai pada individu tidak nayata terlihat, melainkn hanya
berupa perubahan proses kgnitif drai bahan yang di pelajari.
10.
Belajar
produktif
Belajar
produktif yaitu belajar dengan transfer
maksimum ( Slameto dan Berguis ).
11.
Belajar
Verbal
Belajar
Verbal yaitu belajar dengan materi
verbal dengan cara melalui proses latihan dan proses ingatan .
D.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar
sebagai suatu aktivitas mental atau psikis dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor –faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut menurut
Slameto dan Surya brata dibagi atas dua
faktor utama, yaitu faktor yang
bersumber dari dalam peserta didik dan faktor yag bersumber dari luar peserta
didik. Faktor yang bersumber dari dalam diri individu disebut faktor intern dan
yang bersumber dari luar diri
individu disebut faktor ekstern.
1.
Faktor
Internal
Faktor
internal mencakup segala sesuatu dari dalam yang mempengaruhi belajar.
Factor-faktor tersebut terdiri dari:
a.
Faktor
Jasmaniyah
Faktor
jasmaniyah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor kesehatan
sebagai faktor internal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu bahwa
peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan akan tidak dapat belajar dengan
maksimal dan optimal. Sebagai contoh, peserta didik yang mengalami ujian dalam
kondisi tidak akan berbeda kondisi belajarnya dan hasil belajarnya dengan peserta
didik yang menjalani ujian dalam kondisi kesehatan yang prima. Oleh karena itu,
peserta didik sangat diharapkan selalu menjaga kesehatan agar tetap sehat.
Sedangkan, peserta didik yang mengalami cacat tubuh juga mempengaruhi proses
dan hasil belajar peserta didik. Sebagai contoh, jika peserta didik mengalami
cacat tubuh berupa matanya buta akan mempengaruhi proses dan hasil belajar
individu tersebut, sekalipun menggunakan bantuan huruf Braille akan berbeda
hasil belajarnya dengan peserta didik yang tidak mengalami mata yang buta,
namun beberapa kasus tertentu ada peserta didik yang menyandang tuna netra
justru menunjukan berprestasi gemilang disbanding dengan prestasi belajar
peserta didik yang normal.
b.
Faktor
Kelelahan
Peserta
didik yang mengalami kelelahan karena telah melakukan pekerjaan berat yang
melibatkan kegiatan fisik akan kurang dapat memusatkan perhatian dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas. Peserta didik tersebut cenderung
menunjukan gejala mengantuk, tidak tenang atau gelisah dan susah memusatkan
perhatiannya kepada aktivitas belajar yang dilakukan oleh guru bersama teman
kelas lainnya. Oleh karena itu, para guru harus memperhatikan gejala perilaku
belajar peserta didik yang diakibatkan oleh faktor kelelahan. Tindakan yang
perlu diambil oleh guru jika menghadapi peserta didik yang mengalami kelelahan
ialah menyuruh anak untuk istirahat agar tetap segar. Selain itu, para guru
harus mewanti-wnti peserta didik untuk menghindari kelelahan fisik agar mereka
tetap segar mengikuti proses pembelajaran di kelas sehingga mereka dapat
memcapai kualitas prose dan hasil pembelajaran di kelas.
c.
Faktor
Psikologis
Misalnya
faktor inteligensi, minat, perhatian, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapann
peserta didik sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar peserta
didik di sekolah. Faktor-faktor psikologis yang di atas berkontribusi secara
signifikan dalam meningkatkan kulaitas proses dan hasil belajar siswa di
sekolah yang pada akhirnya berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
Oleh karena itu, calon guru dan para guru di sekolah harus memperhatikan
berbagai faktor psikologis tersebut guna meningkatkan kualitas dan proses
pembelajaran di sekolah. Faktor-faktor psikologis tersebut perlu diketahui dan
dipahami oleh para calon guru dan para guru sebagai upaya meningkatkan
inteligensi minat, perhatian, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan peserta
didik serta berbagai faktor psikologis lainnya agar proses pembelajaran yang
dikelola oleh guru di kelas dapat berjalan maksimal dan optimal.
2.
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal diantaranya:
a.
Faktor
keluarga
Yaitu
peranan orang tua (ibu dan ayah) dan anggota keluarga seisi rumah saat
menentukan bagi kesuksesan belajar anak di rumah.
b.
Faktor
sekolah
Di
lingkungan sekolah peranan kepala sekolah, guru, konselor, staff administrasi
dan teman kelas juga berpengaruh dalam membantu dalam kesuksesan anak di
sekolah. Selain itu, fasilitas beljar, media pembelajaran, perpustakaan,
laboratorium dan infrastruktur lainnya di sekolah yyang lengkap dan berkualitas
akan berkontribusi terhadap kesuksesan belajar peserta didik di sekolah.
c.
Faktor
masyarakat
Di
lingkungan masyarakat perranan tokoh masyarakat, pemerintah dan ketersediaan
sumber belajar di masyarakat juga berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan
di sekolah.
Untuk
menunjang keberhasilan anak dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah,
maka pihak sekolah perlu melakukan kerja sama yang baik dengan lingkungan
keluarga dan masyarakat. Sekolah tidak dapat sukses melakukan visi dan misi
pendidikan tanpa dukungan dari keluarga, masyarakat dan berbagai pihak terkait
dan berkepentingan dengan sekolah. Oleh karena itu, pihak hubungan masyarakat
sekolah harus aktif dalam menjalani kerja sama dengan berbagai pihak untuk
kemajuan pendidikan di sekolah.
3.
Faktor
Pendekatan Belajar
Faktor
pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan
siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi
tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang
direkayasa sedemikian rupa untuk memcahkan masalah atau mencapai tujuan belajar
tertentu (Lawson, 1991).
Faktor
pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses
pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan
pendekatan belajar deep (mendalam) misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk
meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan belajar surface
(permukaan atau bersifat lahiriah).
E.
Proses dan Fase Belajar
1.
Definisi
Proses Belajar
Proses
adalah kata yang berasal dari bahasa Latin “procesus” yang “berarti berjalan ke
depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah
pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (1972), proses adalah Any
change in any object organism, pasticularly a behavioral or psychological
change. (Proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau
kejiwaan).
Dalam
psikologi belajar proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil
tertentu (Reber, 1988). Jika kita
perhatikan ungkapan Any change in any object organism dalam definisi
Chaplin di atas dan kata-kata “cara-cara atau langkah-langkah” (manners or
opertions) dalam definisi Rebber tadi istilah “tahapan perubahan” dapat
kita pakai sebagai padanan kata proses. Proses belajar dapat diartikan sebagai
tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam
diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi kea rah
yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
2.
Fase-fase
dalam Proses Belajar
Karena
belajar itu merupakan aktivitas yang berproses,sudah tentu didalamnya terjadi
perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan timbul melalui melalui
fase-fase yang antara satu dengan lainya bertalian secara berurutan dan
fungsional.
Menurut
Jerome S.Bruner, salah seorang penetap teori S-R Bonde (Barlow, 1985), dalam
proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase.
a.
Fase
informasi ( tahap penerimaan materi)
b.
Fase
Transformasi (Tahap pengubahan materi )
c.
Fase
Evaluasi ( tahap penilaian materi)
Dalam
bahasa fase informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah
keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Diantara informasi yang yang
diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri adapula yang
berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengetahuan yang sebelum nya
telah dimiliki.
Dalam
fase transformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau
ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau yang lebih luas. Bagi siswa
pemula, fase ini akan berlangsung lebih mudah apabila disertai dengan bimbingan
yang kompeten dalam mentransfer kognitif yang tepat untuk melakukan untuk
melakukan pembelajaran materi pelajaran tertentu.
Dalam
fase evaluasi, seorang siswa akan menilai sendiri sampai sejauh manakah
pengetahuan (informasi yang telah ditransformasikan tadi) dapat dimanfaatkan
untuk memahami gejala-gejala lain atau
memecahkan masalah yang dihadapi.
Menurut
Wittig (1981) dalam bukunya psychology of learning, setiap proses
belajar selalu berlangsung dalam tiga tahap.
a.
Acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi).
b.
Storage (tahap penyimpanan informasi).
c.
Retrieval
(tahap mendapatkan informasi).
Pada
tingkatan acquisition seorang siswa mulai menerima informasi sebagai
stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan
perilaku baru. Pada tahap ini terjadi pula asimilasi antara pemahaman dengan
perilaku baru dalam keseluruhan perilakunya. Proses acquisition dalam
belajar merupakan tahap yang paling mendasar. Kegagalan pada tahap ini akan
mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya.
Pada
tingkatan storage seorang siswa secara otomatis akan mengalami proses
penyimpanan dan perilaku baru yang ia peroleh ketika menjalani proses acquisition.
Peristiwa ini sudah tentu melibatkan fungsi short term dan long term
memori.
Pada
tingkatan retrieval seorang siswa akan mengaktifkan kembali
fungsi-fungsi system memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah. Proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa
mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali apa-apa yang tersimpan dalam
memori berupa informasi, symbol, pemahaman, dan perilaku tertentu sebagai
respons atau stimulus yang sedang dihadapi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Belajar
adalah perubahan perilaku yang terjadi
sebagai buah dari kegiatan belajar yang diperoleh oleh peserta didik
melalui proses pembelajaran di kelas. Tujuan belajar diantaranya seperti untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan
keterampilan serta pembentukan sikap.
Jenis-jenis belajar diantaranya belajar bagian, belajar deskriftif, belajar secara global atau
keseluruhan, belajar incidental, belajar instrumental, belajar intensional, belajar dengan wawasan, belajar laten,
belajar mental, belajar produktif dan belajar verbal.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar yaitu factor internal, factor eksternal dan factor
pendekatan belajar. Factor internal diantaranya factor jasmaniyah, factor
kelelahan dan factor psikologis. Factor eksternal diantaranya factor keluarga,
factor sekolah dan factor masyarakat.
Menurut
Jerome S.Bruner, proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase.
a.
Fase
informasi ( tahap penerimaan materi)
b.
Fase
Transformasi (Tahap pengubahan materi )
c.
Fase
Evaluasi ( tahap penilaian materi)
Menurut
Wittig (1981) dalam bukunya psychology of learning, setiap proses
belajar selalu berlangsung dalam tiga tahap.
a.
Acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi).
b.
Storage (tahap penyimpanan informasi).
c.
Retrieval
(tahap mendapatkan informasi).
B.
Saran
Diharapkan kepada pembaca agar mengerti akan hakikat belajar dan menjadikan
makalah ini sebagai referensi dalam menunjang proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hadis, Abdul.2006.PSIKOLOGI dalam PENDIDIKAN.Bandung:Alfabeta
Bandung.
Syah,
Muhibbin.2003.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin.2011.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya Offset.
ijin copas
BalasHapusMohon ijin copas
HapusTop casinos near Harrah's Casino & Racetrack - MapyRO
BalasHapusFind casinos near 토토 사이트 코드 Harrah's Casino 오산 출장마사지 & Racetrack, 목포 출장샵 North 제주도 출장샵 Carolina on MapyRO. Harrah's Cherokee 삼척 출장샵 Valley River Casino.